rahasia meede contoh sastra baru di Indonesia- thriller sejarah dengan kombinasi fiksi dan fakta. Ini sejalan dengan aliran sastra dunia yang baru. Kita akan dibawa melompat ke masa VOC, revolusi Indonesia.....dan masa kini. (Dr. Harry Poeze; Direktur KITLV Press, Leiden Netherland)...



Product ...

Services ...

Other things ...

Name:

Lahir tahun seribu sembilan ratus delapan puluh satu. Ibunya seorang petani, bapaknya seorang pedagang.










Downloads
Technology News
Templates
Web Hosting
Articles
Games
Blogger
Google



Blogger

FinalSense

Amazon

Yahoo

Ebay

<$BlogDateHeaderDate$>
Rahasia Meede-Preview
Di Den Haag pada akhir tahun 1949, perundingan penting antara
Indonesia dan Belanda tengah dilakukan, konferensi meja bundar. Setelah menyepakati banyak hal, perundingan itu menemui jalan buntu ketika Belanda meminta Indonesia untuk melunasi hutang-hutang yang pernah dibuat oleh pemerintah kolonial sebagai syarat untuk pengakuan kedaulatan. Sumitro bersuara lantang menolak hutang yang tidak pernah dibuat Indonesia itu. Delegasi Hatta pun dilanda dilema. Bukankah Utang jagal bagi kedaulatan? Tetapi itulah masa ketika segalanya tampak mungkin. Bila manusia menyerah maka alam tidak, ia mengutus seseorang dari masa lalu. Dalam dingin malam yang membekukan, pria misterius itu meyakinkan delegasi Hatta
untuk menerima persyaratan itu. "Ontvangen maar die onderhandeling. Indonesie heeft niets te verliezen" ucapnya meyakinkan.

Lebih dari lima puluh tahun kemudian, wartawan muda koran Indonesiaraya Batu Noah Gultom mencium jejak pembunuhan berantai dengan korban orang penting di Boven Digoel Papua. Ini melengkapi tiga pembunuhan misterius sebelumnya di Bukittinggi, Brussel dan Bangka. Mata rantai pembunuhan itu itu adalah kesamaan huruf "B" pada huruf awal lokasi pembunuhan. Tetapi yang lebih penting adalah pesan yang diterima keluarga korban. Dosa-dosa sosial sebagaimana pernah ditulis oleh Mahatma Gandhi dalam majalah Young India pada tahun 1925. Penelusuran itu membawa Batu untuk mengungkap peristiwa kematian orang-orang bertato di utara Jakarta beberapa tahun silam. Misteri tato yang membawanya dalam petualangan di pulau Siberut, Mentawai.

Pada saat yang bersamaan tiga orang peneliti dari Belanda, Erick Marcellius de Noiijer, Rafael Alexander van de Horst dan Robert Stephane Daucet terjebak dalam gairah ilmu untuk menemukan de ondergrondse stad, kota bawah tanah di daerah kota tua Jakarta. Penelitian yang tekun menuntun mereka untuk mengungkap rahasia ratusan tahun. Kuncinya ada pada lukisan sketsa Batavia lama karya Johannes Rach, seorang pelukis Denmark yang bekerja untuk VOC, tiga setengah abad silam. Mereka menemukannya dalam bentuk yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Akan tetapi baru saja penemuan itu akan mereka rayakan, sebuah tragedi terjadi. Masih bisakah mereka kembali ke Belanda?

Cathleen Zwinckel adalah pendatang lain dari Belanda. Mahasiswa pascasarjana di Universitas Leiden itu mengaku tengah menyelesaikan thesis Master-nya tentang Sejarah Ekonomi Kolonial. Oleh profesornya, ia dititipkan pada CSA, sebuah lembaga think-thank terkemuka di Jakarta. Tetapi diam-diam ia memiliki agenda lain. Gadis cantik itu datang juga untuk mengungkap misteri ratusan tahun. Oleh profesornya, ia diminta untuk memecahkan misteri Surat Kew yang dikeluarkan oleh William V pada tahun 1795. Surat yang akan menuntunnya pada misteri terbesar yang selama ini hanya menjadi bisik-bisik, Het Geheim van Meede, Rahasia Meede. Kunci misteri itu ada pada sosok Suhadi, seorang arsiparis senior Arsip Nasional Republik Indonesia. Tetapi pekerjaan itu tidak semudah bayangan Cathleen. Jakarta mulai menunjukkan murkanya. Ia diculik kemudian terdampar di kepulauan rempah-rempah. Sosok gelap itu mulai terungkap; ia menginginkan semuanya. Laki-laki muda di balik penculikan itu bernama Kalek. Buronan nomor satu yang sempat dinyatakan tewas, dalang di balik peristiwa penyerbuan bersenjata dan kematian orang-orang bertato pada tahun 2002.

Pembunuhan berantai itu tidak berhenti. Tetapi Batu mulai bisa mencium jejak pembunuhnya. Tetapi di tengah-tengah penemuan itu, Parada Gultom, redaktur yang membawahi Batu di Indonesiaraya hilang tanpa jejak. Menemukan dirinya dalam ruang gelap dan kemudian dipaksa bicara setelah disuntik dengan Scopolamine, serum pengakuan. Sementara itu, Cathleen terjebak dalam pertanyaan-pertanyaan yang ia takutkan dari Kalek. Tentang VOC, Monsterverbond hingga pembunuhan Pieter Erberveld pada bulan April 1722 di Batavia. Cathleen Zwinckel bertaruh dengan nasibnya. Sementara di balik ketegangan itu seorang guru biasa dipanggil Guru Uban hidup dalam kedamaian di Bojonggede. Tetapi di balik penampilan tenang, ia menyimpan sebuah rahasia.

Lembar demi lembar misteri mulai terungkap ketika Lalat Merah, nama sandi untuk seorang perwira muda pasukan Sandhi Yudha Kopassus memburu Kalek. Mereka berdua adalah teman karib ketika masih menjadi siswa SMA Taruna Nusantara. Tetapi kemudian masa depan menyodorkan pilihan pahit dalam persahabatan mereka; satu memburu yang lainnya. Dalam perburuan, Kalek mengirimkan isyarat dalam bentuk dialog Nabi Musa dan Nabi Khidr. Perlahan Lalat Merah membongkar misteri ini sambil terus berusaha menyelamatkan Cathleen Zwinckel. Pertanyaan-pertanyaan mulai terjawab, tentang peristiwa di tahun 2002, 1949, 1722, hingga masa akhir pemerintahan Deandels di Batavia. Pembunuhan berantai, kota bawah tanah, surat Kew, Monsterverbond, Erberveld, KMB berujung pada satu misteri harta karun VOC.

Bisakah rentetan pembunuhan itu dihentikan dan bagaimana sebenarnya jalinan panjang sejarah 400 tahun bermuara pada satu sosok manusia di masa kini?




Labels: ,

25 Comments:

Sangat menarik! Pertama kali ada novel petualangan sejenis ini di Indonesia. Jangan lupa undang saya bila peluncurannya diselenggarakan di Jakarta.
mobile:08881565666

August 9, 2007 at 3:55 PM  

Saya bangga pada Anda, Bung Ito. Setelah jemuk dengan derasnya impor novel terjemah yang berkutat pada misteri dogma agama tertentu (yang kemudian dihubungkan dengan Nazi dan Yahudi atau mafia), ada sesuatu yang baru. Saya tak tahu, Mizan yang jenius menangkap peluang, ataukah Anda disia-siakan oleh Serambi?!

Ide unik; nasionalis tulen...dan membuat Gramedia bakal mengejar Anda....!!!!

Yusuf Maulana

August 10, 2007 at 9:21 AM  

Mandan..,semakin mantap mandan ma..
Lai takana jo anak2 Panda Padang dulu..?
Dima mandan kini ko..?
Agia kaba yo..

cheers,
96.1643

August 11, 2007 at 9:34 AM  

dulu saya pernah baca novelnya yang tentang atlantis juga bagus tuh

August 13, 2007 at 12:28 PM  

mantap. Ambo pasti bali. walau Negara Kelima alun ambo baco (tapi alah bali kok), buku kaduo ko patuik ambo koleksi. Sayangnyo di padang agak lambek masuaknyo. Buku pertamo tuh se ambo bali di Jogja.
Salam kenal boss, biodata di buku baa kok singkek padek bana, shg urang indak kelewat tahu jo Es ITO ko?

August 16, 2007 at 3:48 PM  

membaca karya pertama es ito, saya tercekat oleh "kenekatannya"... menunggu karya berikutnya tiba, saya gemetar tidak sabar...

"menunggu kiriman novel : mode on"

August 21, 2007 at 3:32 PM  

could i get your email, please? if u do not mind. my email is d.sinner13@gmail.com. thanks.

August 29, 2007 at 8:40 PM  

Dibujukin Empi buat beli. tapi kalo liat previewnya ni buku kayaknya bagus bgt. covernya jauh lebih eye catching dari negara kelima (mungkin mizan lebih serius ya) n kayaknya bisa ngobarin lagi nasionalisme nih.

MUST READ IT

October 5, 2007 at 1:47 PM  

buat ES ito, mendingan sekalian di buatkan filmnya aja... bagus banget nich alur cerita, hidup banget...

October 24, 2007 at 9:48 AM  

Four Thumbs Up for this novel. sekilas melihat covernya saya sudah tertarik...dan setelah membacanya saya benar-benar terobsesi dengan karya anda...sangat kritis dan menarik, bahkan mengajak pembaca berpikir kalau banyak hal yang telah dilupakan oleh bangsa Indonesia....yakni betapa berharganya sebuah sejarah republik ini...saya tunggu ide anda yang lain...
Benar-benar Hebat...
wien _ Madura(081 615 47 7400)

November 6, 2007 at 4:43 PM  

asik lo... teori konspirasi ala indonesia... gila, kamu riset berapa tahun, om?

November 19, 2007 at 4:26 PM  

Seru bana sepertinya,
kapan ya bisa beli????

December 1, 2007 at 4:45 PM  

Keren banget nih bos bukunya... salut! Banyak kejutan... gue tertarik tentang Monumen Nasional... gokil banget, selama ini gue ternyata diboongin.

Dan satu lagi tentang penyelundupan 'bayi' di Pelabuhan Ciwandan. Gilaaaaaaaaa.... gue nggak kepikiran tuh.

December 13, 2007 at 7:17 PM  

Ndeh.. jadi nio bali ko ha, lah ado di bukiktinggi kini ko yo ? wak tunggu sambia kumpua pitihh.. heheh

January 9, 2008 at 10:47 AM  

Begitu membaca prolog novel ini saya langsung tahu harus menyelesaikannya hingga tuntas.
Pada akhirnya saya sadari bahwa keputusan tersebut memang benar, karena saya mendapati bahwa seorang E.S.Ito adalah jenius muda yang mampu menginspirasi pembacanya untuk menilik ulang apa yang sejak lama tidak pernah diterapkan oleh kita--para pemuda bangsa ini--yaitu belajar dari sejarah masa lalu.
Saya 100% terpukau oleh ide, alur dan bobot novel ini. Bagi saya akhirnya muncul juga penulis berkualitas yang tidak hanya bisa menjual cinta, kemewahan, sex, kehidupan hedonis metropolis (yang tidak ada habisnya dalam menjerumuskan anak negeri).
Tanpa ragu saya katakan saya jatuh hati pada E.S.Ito. Saya benar-benar cinta dengan caranya yang mampu menonjolkan citra ke-sumatera-annya tanpa harus mendiskriminasi budaya lain (bukan karena saya juga dari Sumatera).
Bahkan sejak selesai membaca Rahasia Meede saya tidak dapat menghentikan percikan-percikan kembang api ketakjuban sekaligus rasa ingin tahu yang semakin tinggi akan proses kreatif penulisnya hingga menghasilkan sebuah karya menakjubkan. Seandainya guru-guru sejarah di sekolah dapat bercerita tentang dinamika masa lalu secantik Pak Guru Uban alias Melati Putih mengajar...
Dan InsyaAllah apa yang E.S.Ito tulis tidak akan sia-sia, karena siapapun yang membaca Rahasia Meede akan merasakan ketakjuban, harapan, dan sensasi inspirasional yang membangun hasrat untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.
Hingga kini, hasrat tersebut masih membuncah dalam hati saya.

January 17, 2008 at 8:57 PM  

the best book

bagus banget...

novel yang membangkitkan nasionalisme kepada Indonesia..

terima kasih boss!!!!

February 3, 2008 at 10:12 PM  

Studi literaturnya keren. Lebih keren lagi kalau didaftar dan dibuatkan bibliografi nya. Dan tolong pertimbangkan lagi penggunaan indolog. Gimana kalau diganti dengan Indonesianis?

Selesai baca Rahasia Meede dan Negara Kelima, saya termangu-mangu seperti halnya kalau saya selesai membaca buku Michael Crichton (yang bibliografinya berlembar-lembar) dan Dan Brown. Ini fiksi boongan atau bener nyata adanya begini???

Cuman di Negara Kelima itu mataku gatal sampai meradang karena penulisan laptop diubah menjadi labtop .

March 17, 2008 at 11:47 AM  

waduh,gue keduluan nih.kalau novel gue yg terbit duluan, pasti ngalahin itu novel.by the way,boleh dong minta,eh beli.tapi, dah beredar sampe Solo gak ya??

March 18, 2008 at 5:58 PM  

Sebelumnya saya minta maaf kepada E.S Ito, karena lancang ingin mencoba menyadur Rahasia Meede menjadi skenario film. Namun saya saya benar-benar tidak dapat menahan lagi, karena karya anda ini begitu bagus dan saya harap dapat dijadikan sebuah film yang berbobot.
Disini saya mencoba--kasarnya--meminta izin agar diperbolehkan mencoba menyadur novel fenomenal Rahasia Meede menjadi sebuah skenario film.
Maaf lancang karena saya tidak berhasil mendapatkan alamat email anda. Terima kasih. (anda dapat menghubungi saya di about26485@yahoo.com

April 10, 2008 at 12:35 AM  

jujur aja waktu pertama baca review yang dibelakang buku agak2 males untuk bacanya, soalnya saya bukan jenis org yang biasa baca bacaan yang "berat2".
tapi akhirnya seorang teman merekomendasikan buku ini,dan ternyata saya jadi SUKAAAAA bgt sama Rahasia Meede, top bgt lah pokoknya, keren!!!
good work bro.. ditunggu buku selanjutnya

April 29, 2008 at 10:18 AM  

Jika Lusi terlibat penculikan Cathleen, kenapa dia harus mengkhawatirkan Honda Jazznya di Sunda Kelapa?? --Aku suka novel abang-- rany.fitriani@gmail.com

May 5, 2008 at 8:13 AM  

ayooo bangkitkan kembali semangat kalek bang...
Mungkin dpt dimulai dengan mengupdate blog ini lebih sering lagi..
Sukses...
Ditunggu karya tulisanmu di blog ini...
Diwul

August 6, 2008 at 2:28 PM  

[//]... hiks, saya baru tau tentang web ini setelah saya punya bukunya, saya juga baru tau kalau itu bukan buku pertama... keren kemana nyarinya ya, soale karya sastra anak bangsa yang dijual di toko buku di kalsel jarang banget kecuali chik litt ...[//]

September 19, 2008 at 11:51 AM  

mantab!!!
novel meede bagus banget
tapi pakah kejadian di buku itu benar atau cuma fiktif

January 3, 2011 at 11:42 AM  

sangat bagus isi cerita'a...:)

August 24, 2011 at 1:15 PM  

Post a Comment

<< Home